Analisis Ekonomi Usaha Ternak Kelinci

Authors

  • Darman Darman BINUS University

DOI:

https://doi.org/10.21512/bbr.v2i2.1235

Keywords:

economical analysis, rabbit, technology

Abstract

Rabbit livestock development has been started since the 80's and received a positive response from all walks of society and government officials in addressing nutrition fulfillment. The main obstacle in its development is still a psychological effect among men with cattle and rabbits in terms of cutting as well as to eat. On the other animals are prolific rabbit and bear a short distance so as to produce a sufficiently high number of children in a short time unit (per year) so that the meat is known as a reliable provider. Rabbit farm business other than as a fulfillment of nutrition (subsistence) needs the support to lead to market-oriented commercial enterprises. Have tried to do an intensive analysis of enterprise-scale rabbit breeding 20 males and 5 tails as a business producing meat and pelts for one year. The results of the economic analysis suggests that gains on the scale of the business amounted to Rp 9.206.200/tahun or Rp 767.183/bulan (in this calculation is carried out an assessment of the remaining rabbit pieces that have not aged, as in cash opnam remaining number of (young cattle). 

Dimensions

Plum Analytics

Author Biography

Darman Darman, BINUS University

Jurusan Manajemen 

References

Diwyanto, K., Sumanto, B., Sudaryanto, T., Sartika, & Darwinsyah. L. (1985). Suatu studi kasus mengenai budidaya ternak kelinci di Desa Pandansari Jawa Tengah: Aspek manajemen dan produktivitas ternak. Ilmu dan Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. 1(10).

Diwyanto, K., Sartika, T., Moerfiah & Subandriyo. (1985). Pengaruh persilangan terhadap nilai karkas dan preferensi daging kelinci panggang. Ilmu dan Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.1(10).

Farel, D.J., & Raharjo, Y. C. (1994). Potensi ternak kelinci sebagai penghasil daging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Kartadisastra, H. R. (1995). Beternak kelinci unggul. Yogyakarta: Kanisius.

Sajimin, Y. C., Raharjo, N. D., Purwantari & Lugio. (2005). Produksi tanaman pakan ternak Stylosantethes hamata yang diberi pupuk kelinci. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian .Puasat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Sartika, T., Antawijaya, T., & Diwyanto, Y. (1998). Peluang ternak kelinci sebagai sumber daging yang potensial Di Indonesia. Wartazoa 7(2).

Sarwono. B. (1985). Beternak kelinci unggul. Jakarta: Swadaya.

Sastrodihardjo, S., & Raharjo, Y. C. (1992). Pengkajian kelayakan usaha pembesaran kelinci Rex yang diberi pola pkan berbeda pada lahan pekarangan di dataran tinggi Desa Pandansari, Kabupaten Berebes, Jawa Tengah. Pros. Agro-Industri Peternakan di Pedesaan. Balai Penelitian Ternak, Ciawi. hlm. 150-162.

Yunus, M., & Minarti, S. (1990). Aneka ternak. Malang: Universitas Brawijaya.

Downloads

Published

2011-11-30
Abstract 1898  .
PDF downloaded 5770  .