https://journal.binus.ac.id/index.php/icj/issue/feedIndonesian Character Journal2024-11-29T03:43:16+00:00Dr. Frederikus Fios, S.Fil., M.Thfrederikus.fios@binus.eduOpen Journal Systems<p>E-ISSN : <a title="ISSN ICJ" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20240122381318425" target="_blank" rel="noopener">3032-4173</a></p> <p>Indonesian Character Journal is a bi-annual journal, publish in January and July. Indonesia Character Journal focuses on P<span class="ui-provider bbc bbd c d e f g h i j k l m n o p q r s t bbe bbf w x y z ab ac ae af ag ah ai aj ak" dir="ltr">ancasila values & implementation, civic education, religion & interfaith studies, language & culture, Sustainable Development Goals (SDGs), and philosophies</span>. Our journal is managed by the Character Building Development Center of Universitas Bina Nusantara.</p> <p>There is no article-processing charge for all accepted papers and will be freely available to all readers with worldwide visibility and coverage. ICJ invites scholars from various backgrounds to submit their manuscripts as mentioned above. ICJ is essential reading for academics, graduate students, and all those interested in research on general education (national character)</p> <p><a href="https://journal.binus.ac.id/index.php/icj/about/submissions">Submit Here</a></p> <p><a href="https://statcounter.com/p12897971/summary/">Statistic</a></p> <p><a href="https://journal.binus.ac.id/index.php/icj/about/contact">Contact</a></p>https://journal.binus.ac.id/index.php/icj/article/view/12055Refleksi Filosofi Keilmuan atas Sistem Pengelolaan Data Karyawan2024-09-27T01:58:07+00:00Andreas Winataandreas.winata87@gmail.com<p class="Abstract" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Employee data management system or often known as Human Resources Information System (HRIS), is a system to manage employee data. This study discusses the evolution of HRIS through the Thomas Kuhn’s paradigm theory, which suggest that scientific progress is not linear but evolve through phases of normal science and paradigm shifts. The initial paradigm of HRIS involved a simple and manual spreadsheet system, which then shifted to an integrated HRIS platform due to anomalies and crisis. The method used in this study is philosophical, especially phenomenology, to explore the characteristic, anomaly and paradigm shifts in HRIS development. The implementation of the new technologies such as AI and Edge Computing is proposed to address new anomalies, driving further innovation. This study concludes that changes in HRIS are part of dynamics of the development of science and technology that continues to grow.</span></p>2024-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Andreas Winatahttps://journal.binus.ac.id/index.php/icj/article/view/12303Hans Jonas dan Tanggung Jawab Etika: Jawaban Atas Krisis Ekologi di Indonesia2024-10-25T04:48:55+00:00Laurentius Atuatuflory3@gmail.comPetrus Fonsensus Loran Okepetrusoke560@gmail.com<p>Dewasa ini, Indonesia sedang mengalami krisis etika ekologi. Hal ini dapat dilihat dari berbagai fenomena yang terjadi belakangan ini. Fenomena-fenomena tersebut ialah kerusakan dan eksploitasi hutan, pembuangan sampah dan limbah secara sembarangan, serta perburuan liar. Berhadapan dengan situasi tersebut, penting untuk menumbuhkan kesadaran ekologis dalam diri masyarakat. Masyarakat mesti sadar akan tanggung jawabnya terhadap keutuhan dan kelestarian alam. Salah satu pemikir yang membahas tentang etika tanggung jawab adalah Hans Jonas. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji urgensi prinsip tanggung jawab Hans Jonas di tengah krisis etika ekologi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran Hans Jonas tentang prinsip tanggung jawab sangat urgen untuk ditempatkan sebagai dasar dalam pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia. Menurut Jonas, manusia berkewajiban untuk menghormati alam sebagai sesuatu yang memiliki tujuan pada dirinya sendiri. Manusia juga bertanggung jawab untuk menyiapkan dunia yang cocok dihuni oleh manusia di masa depan. Gagasan Jonas merupakan sumbangan yang penting demi keutuhan dan kelestarian alam serta keberlangsungan masyarakat Indonesia di masa mendatang.</p> <p> </p> <p><strong>Kata kunci</strong>: krisis etika ekologi, <strong> </strong>Indonesia, prinsip tanggung jawab, Hans Jonas.</p>2024-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Laurentius Atu, Petrus Fonsensus Loran Okehttps://journal.binus.ac.id/index.php/icj/article/view/12262Kewarganegaraan Digital Sebagai Upaya Persiapan Menghadapi Tantangan Perkembangan Teknologi2024-09-30T02:38:09+00:00Aida Restu Amaliaamaliaaidarestu@gmail.comAlifia Aqidaalifiaaqida1@gmail.comSalwa Aidahsalwaaidah17@gmail.com<p><em>Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah membawa perubahan signifikan dalam cara individu berinteraksi, berkomunikasi, dan mengakses informasi. Di era digital ini, masyarakat dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk penyebaran informasi yang tidak akurat, ancaman privasi, serta perilaku negatif di dunia maya. Dalam konteks ini, konsep kewarganegaraan digital menjadi semakin relevan sebagai landasan untuk memahami tanggung jawab dan etika dalam penggunaan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan komponen serta prinsip utama dari kewarganegaraan digital yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, mengkaji tantangan yang muncul akibat perkembangan teknologi dan mengidentifikasi peran kewarganegaraan digital dalam mengatasi tantangan tersebut, serta mengevaluasi kontribusi pendidikan dalam membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan kewarganegaraan digital yang diperlukan di era teknologi yang terus berkembang. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka, penelitian ini menganalisis berbagai literatur yang membahas konsep kewarganegaraan digital, yang mencakup pemahaman etika, keamanan informasi, dan partisipasi aktif dalam dunia maya baik dalam berupa buku dan jurnal. Hasil kajian menunjukkan bahwa kewarganegaraan digital tidak hanya berfokus pada penggunaan teknologi, tetapi juga pada tanggung jawab dan sikap individu dalam lingkungan digital. Di tengah maraknya penyebaran informasi palsu, risiko privasi, dan perilaku online yang tidak etis, kewarganegaraan digital menjadi krusial untuk membangun masyarakat yang cerdas dan adaptif. Selain itu, penelitian ini menyoroti peran pendidikan dalam membekali generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara bertanggung jawab di dunia digital.</em></p>2024-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Aida, Alifia, Salwahttps://journal.binus.ac.id/index.php/icj/article/view/12257Relevansi Etika Politik Peter Ludwig Berger bagi Pembangunan Pariwisata Premium di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur2024-10-07T03:30:51+00:00Heribertus Solosumantrosumantroatro@gmail.com<p><strong><em>Abstract- </em></strong><em>The history of development in a reality of human life occupies a space and context of fundamental change. The space and context of change absorb the paradoxical dimensions of human life. Accommodation of interests that dominate position, authority, collective policies, and development values also reduce the identity of development. This can be seen in the development of tourism in the premium city of Labuan Bajo. This paper aims to explain the political ethics of development as a concrete step in seeing, reflecting, and making decisions about the collective development of a society. A review of political ethics in development is an effort to understand the reality of injustice and discrimination of the morality of the rights of poor and oppressed minority communities. The results and discussion show that the reality of people's lives that live in the collective imagination of building the world of tourism development in Labuan Bajo also invites critical analytical reviews in the idealism of political development. Two main points found that as far as the concept of calculus of pain and calculus of meaning inhabits a political ethics of development, society gets an invitation to be involved in critical analysis and ethical sensitivity of collective development. Peter L. Berger is of the view that to become a whole human being certainly requires reflection as well as action. </em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Political ethics, Berger, Development, calculus of pain, calculus of meaning, Labuan Bajo.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Sejarah pembangunan dalam suatu realitas kehidupan manusia menempati ruang dan konteks perubahan yang fundamental. Ruang dan konteks perubahan itu menyerap dimensi-dimensi kehidupan manusia yang paradoksal. Akomodasi kepentingan-kepentingan yang menguasai kedudukan, wewenang, kebijakan kolektif, dan nilai pembangunan turut mereduksi identitas pembangunan. Hal ini terlihat dalam pembangunan pariwisata kota premium Labuan Bajo. Tulisan ini hendak menjelaskan etika politik pembangunan sebagai langkah konkrit dalam melihat, merefleksikan, dan mengambil keputusan pembangunan kolektif suatu masyarakat. Tinjauan etika politik dalam pembangunan adalah usaha memahami realitas ketidakadilan dan diskriminasi moralitas hak-hak minoritas masyarakat miskin dan tertindas. Hasil dan pembahasan menunjukan bahwa realitas kehidupan masyarakat yang tinggal dalam imajinasi kolektif membangun dunia pembangunan pariwisata di Labuan Bajo juga mengundang tinjauan kritis analitis dalam idealisme politik pembangunan. Dua poin utama yang ditemukan bahwa sejauh konsep <em>calculus of pain</em> dan <em>calculus of meaning </em>mendiami suatu etika politik pembangunan, masyarakat mendapatkan undangan keterlibatan dalam analisis kritis dan kepekaan etis suatu pembangunan kolektif. Peter L. Berger berpandangan bahwa untuk menjadi manusia seutuhnya tentunya membutuhkan refleksi sekaligus tindakan.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Etika politik, Berger, pembangunan, <em>calculus of pain</em>, <em>calculus of meaning</em>, Labuan Bajo.</p> <p> </p> <p><strong> </strong></p>2024-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Heribertus Solosumantrohttps://journal.binus.ac.id/index.php/icj/article/view/11536Sikap Mahasiswa terhadap Penggunaan Kantong Kain untuk Mengatasi Climate Action2024-10-25T09:56:44+00:00Evelyn Bastianying2628@gmail.comYi Yingying2628@gmail.com<p>Pencemaran lingkungan di Indonesia akibat sampah plastik semakin meningkat. Plastik tidak hanya berpengaruh terhadap pencemaran laut, plastik juga memicu terjadinya “<a href="https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/yang-perlu-diketahui-mengenai-climate-change/">perubahan iklim</a>”. Perubahan iklim disebabkan oleh tingginya jumlah emisi gas CO2 yang menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap bumi kita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dari penggunaan kantong kain di kalangan mahasiswa dan mengetahui ketertarikan mahasiswa terhadap daur ulang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan kuesioner kepada 15 mahasiswa jurusan Sastra China. Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa sudah mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai daur ulang dan sudah menerapkan kegiatan daur ulang sampah plastik tersebut. Mahasiswa juga memahami proses penggunaan kantong kain. Mahasiswa juga tertarik terhadap kegiatan daur ulang tersebut salah satunya beralih menggunakan kantong kain sebagai pengganti kantong plastic. Penggunaan kong kain selain lebih hemat, juga dapat mengurangi limbah sampah plastik, ramah lingkungan, lebih praktis dan juga nyaman.</p>2024-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 yi_ying, Evelyn Bastian https://journal.binus.ac.id/index.php/icj/article/view/12622Editorial Page and Table of Contents2024-11-29T03:27:38+00:00Frederikus Fiosfrederikus.fios@binus.edu2024-11-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 ICJ